Effort Pak Penjual Daging!
Di Aceh hari megang menjadi momen yang dinanti-nanti oleh masyarakat, tradisi ini menandakan hari menjelang bulan Ramadan telah dekat di mana orang-orang membeli daging untuk diolah menjadi hidangan spesial, dan Alhamdulillah hari ini kami berkesempatan untuk mewawancarai salah seorang pedagang untuk mengetahui lebih dalam soal tradisi megang ini.
Salah satu pedagang yang saya temui adalah bapak Marzuki atau yang lebih dikenal dengan nama Bang kie, Bang kie adalah seorang pensiunan dari pekerja PLN dan siapa sangka ternyata Bang kie adalah keturunan India " nenek dan Datuk saya asli India cuma saya kurang satu, saya gak tinggi" begitu ujar Bang kie, dan ya itu terlihat dari fitur wajah beliau yang berperawakan India.
Bang kie sudah menjual daging semenjak beliau pensiun dari pekerja PLN sekarang beliau berumur 62 tahun, Bang kie menjelaskan bahwa harga daging bisa berubah-ubah tergantung kita kapan membelinya lebih murah pada siang hari daripada pagi dan harganya berbeda beda setiap bagian dagingnya.
Saat ditanya tentang darimana Bang kie memproleh Daging dan persiapan, Bang kie mengungkapkan "saya ambil daging ini dari orang orang yang tinggal didekat sini jadi kami beli beberapa hari sebelum hari meugang karena kan hari meugang 2 hari, terus kami sembelih sebelum subuh hari meugang dan jam 06.00 pagi kami sudah ada ditempat dengan daging daging yang sudah terpotong", jelasnya bisa kita lihat bahwa bang kie ingin menjaga agar dagingnya tetap segar. Tempat Bang kie berjual daging ini di pinggir jalan utama kopelma Darussalam.
Tradisi meugang bukan hanya sekedar membeli daging, tradisi meugang ini ternyata sudah ada semenjak masa Sultan Iskandar muda dimana yang menjadi ajang untuk mempererat hubungan antara sultan dan rakyatnya, dan sekarang meugang ini memiliki makna rasa syukur atas kemakmuran negeri aceh dan juga bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi.
Dari wawancara kali ini saya bisa melihat bahwa betapa serius para pedagang ini menyiapkan daging daging terbaik untuk menyambut hari megang yang sudah sangat dinanti-nanti setiap tahunnya di mana ada nilai kebersamaan yang didapat karena semua orang bisa merasakan nikmatnya daging dalam menyambut bulan Ramadhan. Semoga tradisi megang ini tetap lestari dan terus membawa kebahagiaan bagi masyarakat Aceh di masa depan.
Lestarikan tradisi agar kuat silaturahmi!!!.
Komentar
Posting Komentar